Dasar teori teknik terapi ini adalah Psikoanalisa, yang menyatakan bahwa semua tingkah laku dan kepribadian seseorang terbentuk karena pengalaman masa lalu. Sehingga ketika terjadi gangguan atau patologis, akibat pengalaman buruk di masa lalunya. Teori ini berorintasi pada ketidaksadaran manusia, sehingga problem yang terjadi pun sebagian besar akibat pengalaman masa lalu atau konflik yang tidak disadari.
Tujuan utama terapi dengan pendekatan Psikoanalisa (salah satu tekniknya dengan Hipnoterapi) adalah mengungkap pengalaman-pengalaman yang tidak disadari oleh seseorang, guna ditemukan akar penyebab masalah, agar terapi yang diberikan tepat dan efektif. Karena bekerja pada alam bawah sadar, maka seseorang harus dibawa pada alam bawah sadarnya melalui hipnosis. Hipnoterapi mula-mula mencoba menemukan konflik-konflik yang tidak disadari, juga keyakinan-keyakinan yang salah akan sesuatu hal yang berdampak pada masalah yang dirasakan saat ini, mengajak klien menghadapinya dan akhirnya dapat mengatasi permasalahan utamanya. Misalnya, saat masih kecil seorang anak mengalami kejadian traumatik dimana ia melihat air bah menenggelamkan rumahnya, hewan kesayangan, bahkan semua mainan yang ia sukai.
Karena kemampuan kognitif dan daya nalar anak masih sangat terbatas, maka ia meyakini bahwa air bah itu jahat, menghilangkan semua kesenangannya, mainan dan hewan kesayangannya. Keyakinan ini yang ia bawa hingga dewasa, dan konflik masa lalunya tidak terselesaikan dengan baik. Akibatnya ia selalu ketakutan ketika melihat air yang alirannya agak deras, berteriak histeris, bahkan hingga gemetar dan keluar keringat dingin.
Hipnoterapi membawa seseorang untuk menemukan konflik masa lalu dan membenarkan keyakinan negatifnya, hingga ia bisa lebih menerima pengalaman buruk di masa lalunya sebagai bagian dari perjalanan hidup yang harus dilalui. Jika masa itu seseorang menghadapi kejaidian buruk itu dengan penuh ketakutan dan sebagai pribadi yang rapuh, namun kali ini ia dihadapkan kembali pada peristiwa yang sama tetapi dalam kondisi yang rileks, sangat nyaman, dan sebagai pribadi yang lebih kuat karena telah dibekali beberapa teknik problem solving.
Sebagai contoh, seorang anak perempuan yang sangat takut untuk menikah. Beberapa kali ia menjalin hubungan dengan laki-laki gagal karena ia tiba-tiba sangat ketakutan ketika pacarnya berbicara agak keras padanya. Ia tidak tahu apa yang terjadi padanya, spontan saja ia menjauh dari pacarnya dan memutuskan hubungan. Hal ini terjadi setiap kali ia pacaran, hingga akhirnya ia tidak menemukan pasangan yang cocok baginya.
Dalam sesi Hipnoterapi ia diminta kembali ke masa lalunya dan akhirnya menemukan bahwa ternyata sejak kecil ia kerap kali dimarahi oleh ayahnya dalam setiap situasi yang dirasa kurang tepat menurut ayahnya. Ia ingin sekali berontak, tetapi ia tidak mampu karena tuntutan nilai-nilai agama yang kuat dipegangnya. Konflik dengan ayah yang tidak terselesaikan dengan baik ini berpengaruh pada hubungannya dengan lawan jenis.
Lewat sesi Hipnoterapi, ia diminta menyadari hal ini, berdamai dengan masa lalunya, kemudian meluapkan emosi-emosi negatifnya yang selama ini terpendam, hingga akhirnya ia dapat menerima kenyataan dirinya dan dapat memperbaiki hubungannya dengan lawan jenis.
Pada prinsipnya Hipnoterapi dapat digunakan untuk membantu mengatasi berbagai masalah, gangguan psikologis, atau bahkan penyakit fisik. Lebih spesifik lagi, ketika masalah yang dihadapi berkaitan dengan pengalaman buruk di masa lalu yang tidak disadarinya, teknik ini cukup efektif. Meskipun demikian, masalah-masalah ringan dalam kehidupan sehari-hari juga dapat dibantu dengan Hipnoterapi, antara lain:
- Berhenti merokok.
- Diet (menurunkan berat badan).
- Kurang percaya diri.
- Fobia atau ketakutan terhadap suatu hal.
- Kecemasan.
- Migrain, pusing.
- Mengendalikan diri.
- Sexual adict (kecanduan seks)
- Latah
- Melupakan pengalaman masa lalu yang buruk.
- Menghilangkan nyeri (analgetik)
- Bius (anestesi) saat operasi atau pengobatan luka.
- Dan beberapa problem yang lain.
Referensi :
Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Green, E. B. (2005). Psikologi Abnormal (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Putra, D E. (2010). Pelatihan “Hipnotis dan Hipnoterapi”. Deep Trance Institute of Hypnotherapy. Yogyakarta.
Putra, D E. (2010). Mahir Hipnosis Dalam 1 Hari. Jakarta: Publisher.
No comments:
Post a Comment