24 Nov
Allah adalah cahaya
yang menerangi langit dan bumi
perumpamaan cahaya Allah,
adalah seperti sebuah mishkat[1],
sebuah lubang yang tak tembus, bagai ceruk cahaya
yang di dalamnya ada pelita besar
pelita itu di dalam gelok kaca
kaca itu seakan-akan bintang bercahaya cemerlang
seperti mutiara,
yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkati
itulah pohon zaitun
yang tumbuh tidak di sebelah timur
dan tidak pula di sebelah barat
yang minyaknya hampir-hampir menerangi,
walaupun tidak disentuh api.
Cahaya di atas cahaya – berlapis-lapis
Allah membimbing kepada cahaya-Nya
siapa yang Dia kehendaki,
dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia,
dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Demikian kutitip pemahaman tamsilan Allah yang mempersona
ketika menekuni an Nur 35
[1] Mishkat atau sebuah lubang yang tak tembus, bagai ceruk cahaya adalah sebuah tempat di dinding yang di tinggikan sedikit dari lantai bagi sebuah bilik di dalam sebuah rumah, tempat meletak lampu, pada zaman sebelum ada letrik, supaya ruang bilik tersebut menjadi terang.Ruang tersebut akan lebih terang jika dinding tersebut berkapur putih.
Di ceruk cahaya tersebut diletakan lampu dari minyak zaitun. Cahayanya lembut nyaman yang diberkati menerangi nuraini manusia yang bertakwa!
No comments:
Post a Comment